Mengenal Perjanjian Roem-Royen: Sejarah, Hasil, Isi & Dampaknya

 

Perjanjian Roem-Royen menjadi salah satu momen penting dalam proses pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Perjanjian ini merupakan hasil dari perundingan antara pihak Indonesia yang diwakili oleh Mohammad Roem dan pihak Belanda yang diwakili oleh Max van der Stoel dan Jaw Anak Agung. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah perjanjian tersebut, hasil dan isi dari perjanjian, serta dampaknya terhadap perjalanan Indonesia meraih pengakuan kedaulatan.

Sejarah Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian Roem-Royen terjadi di konteks pasca-Perang Dunia II, pada saat Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya, namun Belanda masih belum mengakui kemerdekaan tersebut. Pihak Belanda berusaha untuk mengambil alih kembali Indonesia, sehingga terjadilah perang kemerdekaan.

Pada tahun 1949, Belanda dan Indonesia memutuskan untuk melakukan perundingan damai, dan perundingan tersebut menghasilkan Perjanjian Roem-Royen yang ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949. Perjanjian ini dinamai sesuai dengan nama perwakilan dari setiap negara, yaitu Mr. Mohammad Roem dari pihak Indonesia dan Dr. Willem Frederik Andries Royen dari pihak Belanda.

Isi dan Hasil Perjanjian Roem-Royen

Ada beberapa hasil penting yang dicapai oleh Perjanjian Roem-Royen, yang kemudian berdampak besar bagi kedaulatan Indonesia. Beberapa hasil perjanjian tersebut adalah:

  1. Kedua belah pihak setuju untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa antara kedua negara.

2. Belanda setuju untuk mengakui kedaulatan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.

3. Belanda menyetujui pembebasan seluruh tawanan politik dan gencatan senjata.

  1. Indonesia setuju untuk bergabung dengan Komunitas Indonesia yang dipimpin oleh Belanda.

5. Belanda berkomitmen untuk mentransfer kekuasaan kepada Indonesia sebelum 1 Januari 1950.

Dampak Perjanjian Roem-Royen

Dampak jangka pendek dari Perjanjian Roem-Royen adalah berakhirnya aktifitas perang antara Indonesia dan Belanda dan dilakukannya penarikan pasukan penjajah Belanda dari wilayah Indonesia. Hal ini memberikan ruang bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam mengambil alih pemerintahan.

Dalam jangka panjang, perjanjian ini membuka jalan menuju pengakuan kedaulatan Indonesia secara internasional. Setelah Perjanjian Roem-Royen, Konferensi Meja Bundar dilaksanakan pada Agustus hingga November 1949. Dalam konferensi tersebut, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia.

Perjanjian Roem-Royen merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia. Meski perjuangan meraih kemerdekaan tidak berakhir tiba-tiba dengan penandatanganan perjanjian ini, namun langkah-langkah yang disepakati dalam perjanjian ini mendorong proses pengakuan kedaulatan Indonesia, memulihkan perdamaian, dan membuka jalan bagi pembangunan dan perbaikan di berbagai sektor di Indonesia. Langkah-langkah ini turut berkontribusi pada stabilisasi dan pertumbuhan negara Indonesia di masa pasca-kemerdekaan.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak